Dokumen pribadi. |
Saya mengenal Kimbab Family sejak 2020 lalu. Tepatnya, ketika saya menonton video salah satu YouTuber Korea yang medok dan kemudian platform tersebut merekomendasikan saya salah satu video Kimbab Family. Awalnya, saya pikir akun YouTube ini hanyalah "acara" keluarga yang biasanya dipamerkan artis-artis ibukota.
Ternyata, saya salah. Kekompakan rumah tangga Mama Gina dan Appa Jay ditambah kelucuan ketiga anak mereka, membuat saya jatuh cinta dengan Kimbab Family. Tidak hanya setia menanti videonya yang tayang di hari Kamis dan Minggu, saya pun memutuskan membeli buku Kimbab Family: (Bukan) Kisah Drama Korea terbitan Mizan.
Jujur, baru pertama kali saya ngefans banget sama public figure hingga bela-belain beli bukunya hehe. Selain karena didorong rasa ingin tahu yang tinggi alias kepo dengan pertemuan Mama Gina dan Appa Jay, saya juga ingin memiliki buku ini untuk belajar parenting.
Kisah Eksklusif yang Nggak Ada di YouTube
Sumber: Popmama |
Salah satu alasan mengapa sampai sekarang saya tetap setia menjadi Keluarga Online—sebutan untuk penonton Kimbab Family—sampai sekarang adalah karena saya tertarik dengan latar belakang mereka. Gina Selvina atau Mama Gina berasal dari Indonesia, sedangkan Appa Jay yang bernama asli Yeon Seung Jay berasal dari Korea Selatan. Keduanya mengaku bertemu saat sedang menempuh studi bahasa Mandarin di Tianjin, Tiongkok.
Berawal dari tugas belajar, muncullah benih-benih cinta antara Mama Gina dan Appa Jay. Ketika pendidikan sudah usai pun hubungan mereka masih tetap terjalin, meski tentu saja ada harap-harap cemas di antara keduanya. Namun, kegigihan dan keinginan untuk bersama berhasil membuat hubungan ini berujung pada pernikahan.
Berumah tangga memang bukan perkara sepele, sebab banyak sekali pertimbangannya. Apalagi jika pernikahan ini terjadi antara dua orang yang berbeda negara maupun budaya. Meski saling mencintai, nyatanya Mama Gina dan Appa Jay mesti melewati lika-liku kehidupan rumah tangga yang tidak mudah. Namun berkat keterbukaan komunikasi dan kemauan untuk saling memahami, mereka tetap mampu bertahan dan menjadi keluarga multikultural panutan semua orang termasuk saya.
Dari Wanita Karier Menjadi Full-time Mother
Sumber: Popbela |
Dalam bukunya, Mama Gina begitu runtut menceritakan perjalanan hidupnya. Mulai dari bekerja sebagai sekretaris direktur di sebuah perusahaan BUMN, bagaimana ia bisa melanjutkan studi di Tiongkok, pertemuannya dengan Appa Jay, kembali ke Jakarta setelah studi, menikah hingga menjadi ibu rumah tangga fulltime dengan tiga orang anak. Tentu tidak mudah untuk menyesuaikan diri mengingat selama ini ia sudah terbiasa mandiri dan hidup sendiri.
Di awal-awal pernikahan, jujur stres banget, detail kisah ini sebetulnya sudah saya ceritakan juga di buku. Kan biasanya saya bangun pagi dress-up, lalu make-up dan siap-siap berangkat ke kantor tapi tiba-tiba berubah 360 derajat. Sekarang saya di rumah saja ngerjain pekerjaan rumah ya cuci piring, cuci baju, masak itu kehidupan yang berbeda sekali ya di tahun pertama pernikahan yang membuat saya sangat stres," kata Mama Gina pada talkshow peluncuran buku di channel Penerbit Mizan (11/03/21).Sumber: Gramedia.com
Perubahan yang sangat drastis dari bekerja kantoran hingga menjadi fulltime mother memang tidak mudah. Apalagi ditambah dengan perbedaan bahasa, sudut pandang dan kebiasaan di dalam rumah tangga, tentu terasa berat bagi Mama Gina. Perjuangan inilah yang tidak diperlihatkan lewat tayangan YouTubenya.
Sebagai perempuan single dan masih aktif bekerja, saya tidak bisa membayangkan jika kemudian hari saya tiba-tiba menjadi fulltime ibu rumah tangga. Meskipun segala keputusan adalah hasil kesepakatan berdua dan tidak ada paksaan, tapi pasti butuh waktu untuk beradaptasi dengan semuanya. Jujur, saya kagum banget dengan kegigihan Mama Gina karena bisa bertahan sampai sejauh ini.
Parenting Masa Kini ala Kimbab Family
Sumber: Skyegrid Media |
Sebetulnya konten yang disajikan channel Kimbab Family hampir sama dengan channel keluarga internasional lainnya, yaitu membagikan aktivitas bersama, keseruan dengan anak-anak, dan pengenalan budaya multikultural. Bedanya, Mama Gina dan Appa Jay memiliki budaya pengasuhan (parenting) yang baik dan sangat patut kita contoh.
Yang paling sering terlihat di video sih, Mama Gina dan Appa Jay nggak sungkan untuk mengapresiasi Suji, Yunji, dan Jio. Misalnya ketika mereka membantu memasak atau membuat cemilan di dapur, Mama Gina kerap mengatakan "Hebat!" untuk mengapresiasi hasil karya ketiganya.
Suji, Yunji, dan Jio juga nggak sungkan lho untuk memuji kedua orang tuanya. Dalam salah satu vlog liburannya, setelah Appa Jay menyetir jarak jauh, si sulung Suji memuji ayahnya dan mengucap terima kasih. Pun ketika mereka diberi sesuatu oleh orang lain, mereka tak lupa mengucap "Kamsahamnida!" atau terima kasih dalam bahasa Korea.
Mama Gina dan Appa Jay juga terbiasa melibatkan anak dalam diskusi. Mulai hal-hal kecil seperti mau makan apa, mau beli apa hingga mau pergi ke mana. Melibatkan anak dalam diskusi memang terbukti penting agar mereka juga bisa memutuskan sendiri hal-hal yang dia suka tanpa paksaan atau tuntutan dari siapapun. Pun anak juga merasa lebih dihargai karena pendapatnya didengar oleh orang tuanya.
Selain itu, budaya sopan santun juga terlihat dalam keluarga ini. Terbukti, ketika mereka sedang pergi ke luar rumah selalu mengucap "Selamat bekerja!" kepada penjaga toko, penjual makanan atau tukang bersih-bersih.
"Sopan santun atau etika bagi saya sangat penting dan harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak. Mungkin bisa dikatakan itu adalah pendidikan nomor satu sebelum mereka mengenal pelajaran akademik lainnya. Bertata krama, berempati, bertanggung jawab, disiplin adalah hal-hal yang harus ditanamkan dan itu bisa dimulai di rumah, tidak perlu menunggu bangku sekolah." tutur Appa Jay (hlm. 154).
Well, kalau kamu memang penggemar Kimbab Family dan ingin belajar parenting yang baik, saya sarankan baca buku ini ya!
Post a Comment